Rabu, 30 Januari 2013

Gema Pembebasan Komsat Uvri Bersilaturahmi Ke Ukm Mozz Fm



Ajang silaturahim atau kunjungan antar lembaga merupakan program kerja gema pembebsan dan salah satu cara yang dilakukan oleh Gerakan Mahasiswa Pembebasan untuk menyebarkan opini islam, kehadiran Gema Pembebasan sebagai gerakan mahasiswa yang menjadikan ideologi Islam sebagai mainstream geraknya dengan cita-cita luhur mengembalikan kehidupan Islam di muka bumi ini.


Hari Senin malam (07/01/13) pukul 20.00-22.30 WITA, Rasman dan Ikhlas. (Gema Pembebasan Komsat Uvri) mengadakan silaturahim ke UKM Mozz Fm 103,8 uvri. Saat mereka tiba kelihatan pengurus Mozz sibuk Menyiar untuk mengisi waktu kosong sambil menunggu kedatangan gema pembebasan.

Kedatangan aktivist gema pembebasan ke sekret Ukm Mozz Fm di sambut dengan senang hati oleh pengurus Mozz. Rasman (Ketua Umum Gema Pembebasan Komsat Uvri) memulai memaparkan maksud kedatangan mereka untuk memperkenalkan Gema Pembebasan di kalangan para aktivist organisasi kampus. Pengurus mozz kemudian bertanya lebih dalam tentang program kerja Gema Pembebasan. Rasman mengatakan

bahwa Gema Pembebasan adalah sebuah gerakan mahasiswa yang menjadikan ideologi Islam sebagai basis gerakannya. Gema Pembebasan berusaha mencapai Visinya serta mengkampanyekan pemikiran-pemikiran Islam dan solusi-solusi Islam atas segala permasalahan yang dihadapi ummat Islam apa lagi di indonesia mayoritas Muslim tapi tidak mau menjadikan hukum syara� mengatur kehidupannya.

Dalam diskusi dan tukar pikiran mengenai agenda masing-masing lembaga, Gema Pembebasan Komsat uvri menjelaskan tentang program-program kerja mereka baik program kerja mingguan atau pun bulanan. Di pertengahan diskusi, Gema Pembebasan kembali menanyakan program kerja Mozz kemudian Wije (pengurus mozz) mengatakan program kami pokus dibidang penyiaran, kemudian menawarkan gema pembebasan untuk bekerja sama agar bisa menyiarkan Ideologi Islam agar supaya masyarakat setempat bisa mendengar ide-ide gema sebagai gerakan, Gema pun menawarkan Anggota mozz supaya bisa jadi pemateri di kegiatan gema kedepan.
Selanjutnya Rasman nur mengangkat topik baru tentang pilgub sulsel kemudian meminta pendapat dari mozz lalu Wije mengatakan kami tdak pernah terlibat terkait pilgub ini walaupun bagaimana tidak ada juga efeknya ke kampus. gema pembebasan memberikan pandangan bahwa pilgub sulsel mempersiapkan uang 319 melliar dari dana APBD, seandainya di bagikan ke masyarakat sangat menjamin kebutuhannya tapi itulah contoh kecil kerusakan kapitalis- Demokrasi yang di terapkan di Indonesi yang sungguh bertentangan secara frontal dengan Islam. Pada titik itulah, Gema pembebasan menilai demokrasi disebut sebagai sistem kufur. Sebab sudah jelas, memberi hak kepada manusia untuk membuat hukum adalah suatu kekufuran. Firman Allah SWT (artinya):

"Menetapkan hukum hanyalah hak Allah." (QS Al-An.aam : 57)

Di akhir diskusi pertemuan gema pembebasan dengan ukm mozz tiba-tiba mati lampu tapi itu bukan hambatan malah diskusi makin seruh sampai lampu kembali meneranginya, selanjutnya dari Gema Pembebasan tak lupa membagikan profil Gema Pembebasan dan buletin Media Pembebasan setelah itu Gema Pembebasan menyempatkan untuk berfoto bersama dengan pengurus Ukm Mozz Fm. Allahu Akbar.[Rasman Nur]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan ini formulir sebelum mengomentari